Tuesday 8 May 2012

I HATE WORKING IN GROUP!!!

I'm turning 21 soon and it's scaring the crap out of me, well, I am scared of a lot of thing, yes, gue takut pada banyak hal, gue bahkan takut sama orang, I hate being around people, being in public, gue nggak ngerti gue cuman sedikit kurang nyaman. gue sadar tidak seharusnya gue begitu, karena bagaimanapun gue tidak bisa hidup tanpa mereka. is there something wrong with me?
gue tidak bisa kerja dalam satu kelompok, sebagai mahasiswa ada saat-saat dimana gue harus bekerja dalam satu kelompok dan itu seperti neraka buat gue. gue tidak bisa berkumpul dan bertukar pikiran dengan orang lain, gue tidak bilang dengan mengerjakannya sendiri akan lebih baik hanya saja gue tidak suka saat orang lain tidak mengerti diri gue dan membuat gue marah. gue bahkan tidak mengerti kenapa gue seperti itu. gue sadar saat bekerja nanti gue akan bekerja dalam satu team dan mau tidak mau gue harus melakukannya.
gue paling tidak suka saat bekerja dalam suatu kelompok dan mendapatkan seseorang yang "pinter", entah itu pinter ngomong atau emang pinter otak, karena entah bagaimana seumur hidup gue saat gue bekerja dengan orang yang seperti ini bukan kemudahan yang didapat tapi malah keribetan, biasanya orang yang "pinter" itu maunya kelompoknya berbeda dari kelompok yang lain tanpa mempertimbangkan orang-orang yang kurang bisa bersosialisasi dengan baik seperti gue.
entah bagaimana gue bisa jadi seperti ini, lebih suka sendirian, membenci orang-orang yang ada disekeliling gue dan berharap mereka hilang selamanya. apa yang menyebabkan gue tidak suka bekerja dalam satu team? gue bukannya tidak memiliki jawabannya, tapi gue butuh jawaban yang nyata......

Wednesday 2 May 2012

I learned my lesson

2 Mei 2011, setahun yang lalu, gue masih bisa mengingat dengan jelas apa yang terjadi hari itu, senin pagi yang seperti hari-hari kerja lainnya di TransJakarta BusWay. gue mendapatkan kejutan padahal hari itu bukan ulangtahun gue, bukan juga april fool day. hebatnya kejutan itu tidak begitu mempengaruhi gue, walaupun gue akui itu membuat mood gue sepanjang hari, tapi gue masih bisa mengendalikan diri gue. 
Abang Abdul Rosyidlah yang menjadi kejutan gue hari itu, pria ini menghilang sekitar 4 bulan, terakhir bertemu dengannya dia tidak mengatakan apapun, tidak juga memberikan signal kepergian atau apapun. gue sungguh membencinya karena hal itu. sebulan pertama gue benar-benar frustasi karenanya, dua bulan berlalu gue mulai merelakannya dan berfikir mungkin kepergiannya memang yang terbaik buat semua (baca: gue dan Abang). gue belajar memaafkan, walaupun luka itu belum sembuh benar. gue mulai membiasakan diri tanpanya. tiga bulan berselang gue mulai melupakannya, gue mulai kembali ke kehidupan normal gue (walaupun gue nggak tau hidup normal itu kaya apa).
lalu pada senin pagi yang cerah di TransJakarta Busway yang panas dan penuh sesak di JTM 060, setelah 4 bulan 7 hari menghilang gue melihat sosok pria ini. dengan senyum dan tatapannya. saat itu gue pikir semua hal yang sudah gue bangun sejak kepergiannya akan hancur berantakan, apa yang gue harapkan tidak benar-benar terjadi, gue tidak berantakan, gue masih berdiri tegak dan tersenyum dan saat dia beranjak untuk pergi gue bisa merelakannya.

Sunday 22 April 2012

Slamet Riyadi KW 1

dari sekian banyak orang yang kerja dibusway kenapa Arie Dwi S yang harus gue temui kemarin. katakanlah tujuh bulan gue tidak melihatnya lagi, berusaha menghindarinya sejak setahun yang lalu, karena semirip apapun dia dengan Slamet dia bukanlah Slamet. gue sadar akan hal itu jadi gue memutuskan untuk tidak begitu menggilainya dan berhenti menganggapnya sebagai Slamet gue. dia bersikap menjadi sangat aneh saat tahu gue memperhatikannya, taulah, yang tepe tepe nggak jelas gitu, padahal gue ngeliatin dia hanya karena gue ingin memastikan apakah dia benar-benar mirip dengan Slamet gue.
seperti yang pernah gue bilang, kepindahan gue membuat gue tidak pernah naik yang namanya Transjakarta Busway, tidak seperti dulu, 6 hari seminggu, terhitung sejak 8 atau 9 bulan yang lalu gue sudah jarang naik busway. tidak banyak yang berubah sebenarnya, hanya saja semua berubah menjadi lebih asing buat gue. terkadang saat kembali naik busway lagi, gue berharap bisa bertemu dengan Abang atau Irwan, hanya untuk mengenang masa lalu tidak lebih. tapi kemarin gue berancana untuk tidak sms Irwan karena ingin memberi kejutan ke dia, sayangnya gue sama sekali tidak tahu apakah dia masuk atau tidak, masuk siang atau pagi.
kemarin gue pergi untuk donor darah, mau nggak mau gue harus naik busway ke Kramat, dan memang kebiasaan itu tidak lagi ada sehingga gue tidak lagi ngebolang, harapan untuk bisa bertemu dengan Abang dan Irwan pun terkadangpun tidak begitu mempengaruhi gue. kemarin karena hujan gue memutuskan untuk berteduh terlebih dahulu Halimun, sepanjang yang gue lihat, gue tidak mengenali satu orangpun yang bekerja disana. tiba-tiba gue melihat ada sosok seseorang yang serupa dengan Slamet, dengan senyum dan tawanya. saat gue pertegas lagi gue sadar jika yang gue lihat itu bukanlah senyum Slamet Riyadi...
Ooh, no, that's Arie Dwi Saputra
gue mengatakannya dalam hati. berusaha menenangkan diri untuk tidak panik. gue tidak tahu apa yang ada dipikirannya, atau apakah dia sudah tahu tentang kepindahan gue. dia tertawa seakan dia mengenal gue, seakan dia dekat dengan gue -_-". berarti buruk kah itu? tapi ada satu hal yang tidak bisa gue pungkiri saat gue melihatnya tersenyum dan tertawa bahwa gue sangat merindukan masa itu.

Sunday 18 March 2012

gue yang lebai saat itu

sedang mengingat betapa terpukulnya gue saat ditinggal Abang setahun yang lalu lewat note yang gue tulis untuk Abang Rosyid di Facebook. agak sedikit geli sih saat baca itu :

Kelebaiian hidup gue

gue menyerah, gue rasa udah saatnya menerima kepergian Abang O dari hidup gue. pada dasarnya gue baik-baik saja, tanpa seorang Abang, dan memang gue akan baik-baik saja tanpa dia. Karena entah bagaimana gue selalu menyadari jika suatu saat, entah kapan, dan meyakini BUKAN SEKARANG, Abang akan pergi, menghilang, menghilang dari hidup gue, selamanya.

Seperti yang sudah-sudah, semua orang selalu datang dan pergi. Selalu datang menyebarkan kebahagiaan, kegembiraan, keceriaan, kepedihan, kesedihan, kepedulian, lalu tiba2 Pergi dan hanya meninggalkan sebuah "pekerjaan rumah" buat gue.

Tapi sayangnya sekarang Dia sudah pergi, menghilang bak ditelan bumi, tidak menyangka akan secepat ini. Kepergian Abang yang mendadak, yang tiba-tiba menghilang dari dunia gue, memberikan tamparan yang cukup keras pada dunia gue. Tanpa peringatan apapun, Dia menghilang. Entahlah, gue cukup kehilangan, kehilangan sosok seorang Abang yang selalu memanjakan gue, kehilangan seseorang yang selalu memberikan saran untuk gue, memberi tahu apa yang baik dan yang buruk untuk gue, kehilangan seseorang yang selalu mengerti dan selalu tahu perasaan gue setiap harinya *satu hal yang baru gue sadari, Dia tidak pernah ingin tahu apa yang membuat gue sedih hari itu, yang Dia lakukan hanya mengalihkan perhatian gue dari hal-hal yang membuat gue sedih hari itu*, kehilangan seseorang yang selalu tahu apa yang harus dilakukan saat gue menangis, saat pertama kali gue menangis didepannya, Dia hanya mengatakan "menangis mungkin tidak akan menyelesaikan masalah lo, tapi menangis akan membuat lo merasa jauh lebih baik" tanpa berusaha menghentikan tangisan gue *gue masih nggak tau dia kesurupan setan apa hari itu*. Dan Abang benar, Dia selalu benar dimata gue, hari ini gue menangis, menangis sederes-deresnya, mengingat Dia lagi, mengingat senyumnya, tatapannya, berusaha mendengarkan suaranya, susah payah mengingat tawanya, caranya meminta maaf, merasakan kehangatannya, genggaman tangannya, belaian lembut jemarinya. Gue tahu pasti, dengan menangis Dia tidak akan pernah bisa kembali, tapi dengan menangis gue menyadari jika gue masih hidup, gue masih baik-baik saja, sedikit terluka tapi besok bagaimanapun luka ini akan sembuh, dan gue tidak akan mati hanya karena kehilangan Dia.

Dia mengajarkan banyak hal, memperlihatkan pada gue hal-hal baru, membiarkan gue menjadi diri sendiri saat bersamanya, membimbing dan memberitahu gue bagaimana caranya bersikap dewasa *sesuatu yang sangat sia-sia, menurut gue*, membantu gue saat minum gue tumpah atau saat gue melakukan hal bodoh lain yang memalukan di depan banyak orang, melindungi gue, membuat gue merasa nyaman berada disampingnya, selalu berhasil membodohi gue walaupun pada akhirnya Dia akan mengaku jika Dia berbohong, Dia akan selalu tertawa mendengarkan lawakan-lawakan gue yang garing dan akan mengacak-acak rambut gue setelah itu, terkadang Dia menyebalkan, Dia selalu tahu bagaimana caranya membuat gue marah, 3 menit, Dia tahu gue hanya akan marah selama 3 menit ke Dia, dimenit ke 4 Dia akan minta maaf dengan caranya. Dia berbeda, bagi gue.

Sedikit berat memang, merelakan Dia pergi sekarang, hari ini, begitu banyak penyesalan yang tertinggal, begitu banyak pertanyaan yang tidak pernah terjawab, begitu banyak rahasia yang belum terungkap, yang hanya menjadi sesak didada.

Apa yang gue rasakan hari ini, tidak akan bertahan selamanya. Hari ini gue menangis karena Dia pergi, jujur gue sedih, gue akuin itu. Tapi besok atau entah kapan perasaan ini akan hilang, rasa sedih yang gue rasakan sekarang akan menghilang dengan sendirinya, tapi gue akan tetap membiarkan Abang dan semua kenangannya hidup dibenak gue dan suatu hari nanti, saat gue sudah jauh lebih dewasa *seperti yang diharapkan semua orang dan Dia*, gue akan kembali menangisi Dia, menangis bahagia karena Dia sudah menjadi bagian dari perjalanan hidup gue dan sudah membantu gue menuju proses pendewasaan.

Saturday 11 February 2012

masa-masa Indah (?)

kemarin gue pergi dan naik TransJakarta BusWay --udah lama banget kayanya gue nggak naik angkutan kota Jakarta yang satu itu--, sebenernya nggak sepenuhnya kemarin, tapi kemarin, kemarinnya lagi, ya pokoknya kemarin deh. sebenarnya udah lama merencanakan untuk menyediakan sedikit waktu untuk kembali ngebolang lagi demi masa lalu, tapi apa daya gairah ngebolang gue tidak seperti dulu lagi *jiaaaaaaah, dikata gue nenek nenek kali*. gue suka naik BusWay, mungkin agak terdengar sedikit gila kali ya, tapi percaya deh gue sungguh menikmati saat-saat gue naik BusWay *bukan disaat jam penuh tentunya, karena itu hanya akan menyiksa diri*. dulu, jauh sebelum gue suka ngebolang --seperti yang pernah gue ceritakan, gue naksir sama salah satu OnBoardnya dan jadi sering  muter-muter nggak jelas gitu di satu koridor itu #malumaluin-- gue suka keliling Jakarta naik Busway, keliling Jakarta dalam arti yang sebenarnya.

kemarin tanpa diduga gue memiliki kesempatan itu lagi, kesempatan untuk kembali menikmati BusWay dengan cara gue. tapi tiba-tiba perasaan itu datang, perasaan yang pernah gue rasakan, rasa yang datang dari kenangan masa lalu --yang tidak begitu special seperti martabak, namun cukup menyenangkan dan jika dipikir-pikir sangat konyol--. pernahkah kalian merasa ada sesuatu yang menggelitik perut kalian saat kalian mengenang masa lalu kalian akan merasa sangat bodoh karena telah melakukannya namun tidak dapat dipungkiri sebagian dari diri kalian ingin sekali kembali kemasa-masa itu. semua kenangan itu muncul mendadak, semua kenangan tentang BusWay dan masa-masa gue masih ngebolang keliling TransJakarta. kenangan tentang Abang, Hamzah, Sulis, Ikkie bahkan Irwan *Irwan dari masa lalu*.

tiba-tiba suasana siang yang panas itu berubah menjadi pagi hari --bayangkan sebuah film yang terkadang mem flash back kemasa lalu, hal itu benar-benar terjadi pada gue. bedanya gue tidak memiliki video yang dapat gue tunjukan kesemua orang--, saat gue bersama Abang didalam TraJa. gue berdiri di depan pintu, bersandar ke kaca pembatas tempat duduk. gue ingat semuanya, seragam Abang yang berwarna merah, matahari pagi yang menghangatkan Jakarta yang sudah cukup hangat tanpa harus dihangatkan lagi. gue bersumpah itu semua seakan nyata dimata gue, senyum Abang yang jelek, suaranya, wangi minyak telon ditubuhnya. dia tersenyum mencondongkan tubuhnya dan mengangkat tangannya sedikit lebih tinggi untuk menghalangi sinar matahari yang menyeruak masuk kedalam TraJa langsung menuju keraha mata gue --saat itu TraJa menuju kearah utara karena pintu penurunan TraJa itu kearah Timur--, "masih panas?" dia bertanya.

suasana pagi itu menghilang digantikan suasana sore, Abang berubah menjadi Ikkie, matahari pagi yang berwarna Oranye tidak begitu berbeda dengan matahari Sore yang berwarna Oranye merah. Ikkie berdiri ditempat Abang sebelumnya, TraJa mengarah Selatan dengan pintu TraJa menghadap Barat dimana berarti sekali lagi gue kembali menantang matahari. suasananya berbeda, gue tidak mengenal Ikkie, jadi kami tidak bercengkrama seperti apa yang gue lakukan bersama Abang, sudah hampir sampai ketempat tujuan ketika bunyi "DING" --info halte didalam bus-- membawa gue kembali dari lamunan. Gue langsung mencari sumber suara yang ternyata speakernya berada tepat diatas kepala gue. Saat gue ngedengak, Ikkie mengangkat tangannya dan menutup sebagian speaker itu dengan jemarinya. Oke, dia lagi ngapain? Pikir gue, tapi yaaaa doi emang sedikit aneh sih.

Langit malam muncul, hitam pekat, tanpa bintang ataupun bulan yang menyinari langit Jakarta malam itu. Dalam sekejap gue sudah berdiri di dalam halte, Irwan berdiri disana, mengenakan baju koko cokelat yang membuat kuliitnya lebih cerah, Uli bilang hari itu dia ganteng, entahlah, gue bahkan tidak begitu tertarik :D tanpa gue sadari sejak hari itu Irwan menjadi teman buat gue sampai sekarang.

mengenang semua itu, entah apa yang gue rasakan, jantung gue berdetak kencang, senyum mengembang di bibir gue, dan gue ingin menangis --bisa jadi itu menjadi tangisan penyesalan atau tangisan kebahagiaan--. gue merindukan saat saat itu, mungkin saat itu gue menjadi orang paling kurang kerjaan, iseng atau apapun itu, dan itu adalah hal paling memalukan dalam sejarah hidup gue tapi entah bagaimana gue merindukan saat itu. sayangnya sekarang semua tidak lagi sama seperti dulu, banyak hal yang berubah. dan sekali lagi gue hanya bisa mengenang semua itu dan mentertawakan kebodohan gue.

Hei Kau!

Hei, Kau!

Kau yang ada diluar sana, kau yang beberapa bulan lalu meminta saya bersikap lebih bijak dan tidak takut dalam menjalani kehidupan ini, kau yang selalu membantu saya dan tidak pernah membiarkan saya larut dalam kesedihan, kau yang tiba-tiba menghilang dari hidup saya.

Apa kau masih ingat waktu saya menangis? Kau ingat apa yang kau katakan waktu itu? Kau bilang saya masih muda, jalan saya masih panjang. Kaupun mengatakan jika saya tidak akan muda selamanya, seiring berjalannya waktu jiwa dan raga yang saya miliki tidak akan sama seperti hari ini. Kau meminta saya untuk melakukan banyak hal, meminta saya untuk tidak takut mencoba hal-hal baru, meminta saya untuk melakukan hal yang saya inginkan, meminta saya untuk membuka mata. Alesannya cuman satu, kau tidak ingin saat saya tua nanti, saat raga ini tidak lagi mampu melakukan banyak hal, saat mata ini tidak lagi bisa melihat dunia, saya tidak akan menyesal. Kau juga bilang, setiap orang muda pasti terjatuh, setiap orang muda pasti menangis dan setiap orang muda pasti membuat kesalahan, kau bilang itu adalah hal yang wajar, karena kami, orang-orang muda, sedang belajar untuk tumbuh. Kau bilang semua orang membuat kesalahan, begitupun kau.

Apa kau menyadari jika saya tidak pernah mengucapkan kata terimakasih sekalipun?

Hei, Kau!

Kau tahu, saya sedang mencoba hal baru, saya berharap kau ada disini dan melihat semuanya. Sayapun kembali melakukan petualangan-petualangan kecil yang sudah lama sekali tidak saya lakukan. Ini semua berkat kau.

Hei, Kau!

Kau ada dimana sekarang? Apa kau baik-baik saja? Apa semuanya baik-baik saja? Apa kau bahagia disana? Apa kau menjalani kehidupan dengan baik? Saya merindukan kau.

Kau percaya pada saya, satu hal yang sangat saya hargai. Kau tidak pernah meremehkan semua perkataan saya, itu yang saya sukai.

Kau tahu, kau benar, masih banyak hal yang harus saya pelajari.

Hei, Kau!

Saya ingin berterimakasih. Kau harus tahu, saya sangat menyesal, karena saya tidak pernah mengucapkan terimakasih.

Hei, kau!

Kau yang ada diluar sana, semoga kau bahagia dan selalu diberkahi :)

Thursday 2 February 2012

Castiel ♥♥♥

Castiel first appeared in the fourth season of Supernatural as the angel who pulled Dean from hell and I never noticed how cute he is till the fifth season. tidak bermaksud menyingkirkan Jensen Ackles (Dean Winchester) dari daftar "My most wanted Supernatural Character" dari season pertama sampe sekarangpun Dean tetap menjadi favorite character gue, I mean He's kinda cool guy, just like he said HE'S ADORABLE and I couldn't agree more. tapi memang di Season lima di setiap episode gue selalu menanti Castiel untuk muncul karena tidak bisa dipungkiri juga jika Castiel itu unyu >.<



diperankan oleh Misha Collins. Castiel adalah angel yang membawa Dean kembali dari neraka. Cas always help Dean and Sam, tidak selalu sih sebenarnya, he's an unpredictable angel, tidak dapat diprediksi karena dia itu angel yang galau kalo gue rasa, dan emang bener-bener nggak ketebak di episode selanjutnya dia akan bagaimana. dia selalu menggunakan trench coat (yang nggak tau kenapa gue yakini itu trench coat bau banget).

Castiel The Trench Coat Angel

sebagai pejuang dia selalu mengikuti perintah, selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk God-nya, for his fellow angels atau bahkan Sam and Dean. doi kehilangan faith in God nya dan jadi stress, masalah terbesarnya adalah alcohol, he become addicted to alcohol since his God gone and drinking just basically makes him speak his mind. and he turned into a troublemaker di season 6 working with Crowley

Oh Cas! Naughty Naughty Naughty
yang bikin dia tewas di awal season 7 tapi jangan sedih yang gue denger akhir season doi balik lagi.



just look at Cas's face, his innocent face, his blue puppy eyes, Oh he's hella sexy, He had the most intense blue eyes, almost hypnotic and his voice, god! his voice makes me tingle. Cas banyak menghibur ya di sini, he's funny, Cas's lines were so funny, lugu lugu bego gimana gitu. hhahaha. dan saat gue bilang lucu itu bener-bener lucu, karena dia adalah Angel, dia tidak begitu mengerti joke-nya Dean and Sam, he didn't know how to use a cellphone dia juga tidak mengerti bagaimana cara membuat voicemail, terlalu jujur dan lugu and one more , HE IS A REALLY BAD LIAR.

Tuesday 10 January 2012

Supernatural

Supernatural pertama kali ditayangin di Trans 7 tahun 2007 *kalo nggak salah inget, jaman gue masih kelas 2 SMA* senin-jumat jam 08:30 pm. thanks to trans 7 yang udah memperkenalkan gue dengan Winchester bersaudara ini. from the first time I saw it I knew I'd be hooked. gue langsung jatuh cinta sama DEAN WINCHESTER, anak tertua yang sangat menyayangi Ayahnya dan diapun memikul beban berat untuk menjaga si adik (Sam Winchester) yang dikejar-kejar sama The Yellow Eyed Demon. dari luar memang doi terlihat konyol dan semacamnya tapi ternyata dia memendam luka *whoooot?, bahasa gue nggak enak banget*. Jensen Ackles itu punya muka yang pretty boy banget nggak sih.

tapi menurut gue mungkin di film ini memang Sam yang dikejar-kejar demon, yang wajib dilindungin, tapi disini yang menjadi orang yang paling terluka adalah Dean, saat ibunya meninggal dibunuh Azazel Dean masih berusia 6 tahun, jadi tentu saja antara Dean dan Sam yang memiliki kenangan dengan ibunya adalah Dean dan sejak kecil dia membantu mengurus Sam, dan sejak kecil pula sang Ayah memperlakukan Dean layaknya Orang Dewasa, memintanya untuk menjadi kuat dan melindungi adiknya, see? Dean hanyalah anak kecil yang juga butuh kasih sayang juga dari Ayahnya. ya itulah yang gue lihat dari Dean, nggak tau ya apa yang kalian liat dari Dean.

Sam Winchester (Jared Padalecki) and Dean Winchester (Jensen Ackles)



SPN Season 1
 
berawal dari kematian sang Istri Marry Campbell, John Winchester menjadi Hunter dan mencari tahu apa yang telah membunuh istrinya dan sering meninggalkan anak-anaknya (itu alasan kenapa si Dean harus selalu menjaga Sam). saat beranjak dewasa Sam Winchester merasa jika hidupnya selama ini tidaklah normal lalu memutuskan pergi dan meninggalkan Kakaknya, Dean Winchester, dan Ayah mereka untuk menjalani hidup normal; kuliah dan menjalin suatu hubungan. suatu hari Dean datang dan mengatakan jika Ayahnya hilang saat sedang hunting "things". dan saat itu pula kekasih Sam (Jess) meninggal dengan cara yang sama dengan cara ibunya meninggal 22 tahun yang lalu. akhirnya Sam memutuskan untuk ikut pergi. saat mencari Ayahnya itulah si Sam dan Dean berhasil mengungkapkan rahasia-rahasia yang ada dibalik kematian ibunya. The Yellowed Eyed Demon aka Azazel yang membunuh ibu mereka. di akhir episode mereka menemukan Ayahnya dan mereka mengalami kecelakaan. Impala yang ditungganggi mereka hancur ditabrak truck yang sepertinya juga dikendarain demon juga kayaknya.

SPN Season 2

season 2 dimulai di Rumah Sakit, dengan sekaratnya Dean, John make a deal with Azazel untuk menukarkan nyawanya dengan nyawa Dean. alhasil John Winchester tewas di episode pertama. setelah ditinggal Ayahnya mereka mendapatkan misi baru yaitu mencari colt, senjata buatan Samuel Colt yang dapat membunuh demon dengan sekali tembakan. mereka bertemu Ellen teman Ayahnya yang juga pemburu, yang kayaknya emang ellen *dkk* nyembunyiin sesuatu yang diinginkan sama demon deh kayanya, gue lupa juga sih. nah setelah dapet colt disini Sam di kejar Azazel soalnya dia jadi anak yang terpilih gitu, buat dijadiin prajurit atau apalah itu namanya. selain itu memang satu-satunya yang bisa ngebuka gerbang neraka cuman manusia dan colt itu. di akhir episode ternyata Sam sama salah satu anak yang senasib sama dia *yang juga "terpilih"* bertarung dan Sam kalah dan tewas. Azazel berhasil ngebuka gerbang neraka itu, dan mengeluarkan teman-temannya termasuk Lilith.

SPN Season 3

Dean sells his soul to the crossroads demon. Dean hanya diberi waktu satu tahun untuk hidup. sebenernya ini kayaknya masih masuk season 2 akkhir ya kayaknya? hhaha, tau dah lupa juga sih. di season ini si Azazel yang di season 2 berhasil membuka gerbang neraka. yang untungnya si Azazel ini mati tapi diganti dengan Lilith yang sama aja kejamnya, lebih parah malah. jadi si Lilith itu yang ngebukain Seal itu satu persatu, di season ini Sam berusaha mencari cara membuat Dean menghindari perjanjian yang udah dibuat sama si Crossroads demon nah tapi sesuai perjanjian di akhir season Dean Tewas dicabik cabik oleh HellHounds, poor Dean!

SPN Season 4



Dean kembali hidup di Season ini, diliatin dari Dean yang masih ada di hell. dia berusaha mencari tahu siapa yang membawanya kembali kedunia, akhirnya terungkaplah jika yang membawanya kembali adalah Angel. awalnya si Angel ini berusaha bicara dengan Dean tapi masalahnya suara si Angel ini bisa mecahin kaca, frekuensinya tinggi ya? terus Dean nemuin Pamela temennya Bobby yang seorang Psychic, dia mengalami kebutaan gitu deh gara-gara dia berusaha melihat Angel ini, jadi si Angel muncul menggunakan tubuh Jimmy Novak yang menjadi vesselnya. an Angel named Castiel pulled Dean from hell. Castiel said that because God commanded it, and He's got work for him.

Castiel Angel of the Lord
 dengan kemunculannya yang sangat dramatis di episode "Lazarus Rising" pada episode episode Supernatural selanjutnya dia lebih seperti menjadi Guardian Angel untuk Dean dan Sam. di season ini, Sam dan Dean masih berusaha untuk menghentikan Lilith dalam usahanya membuka ke 66 seals *Lucifer cuman butuh 66 seals doang biar bisa keluar* dari ratusan seals yang ada. seharusnya sih mereka berhasil menggagalkan karena Sam berhasil ngebunuh Lilith tapi sayangnya ternyata Lilith-lah yang menjadi the last seals dan membuat Lucifer berhasil nginjek bumi dan lagi-lagi Sam yang bakal jadi inceran, soalnya true vesselnya Lucifer itu ya si SAMMY.

SPN Season 5

ini nih, season paling gue suka dan gue agak sedih karena gue denger ini season terakhir dari Supernatural *tapi tentu aja nggak, secara sampe detik ini masih ada aja itu season 7*. Gue tidak pernah menyadari jika Misha Collins itu unyu banget sampe di season 5 ini. di sini Castiel seperti membawa kesegaran. dengan innocent facenya dan lines nya dia yang kocak, kadang kata-kata yang keluar dari mulutnya itu lugu-lugu bego gimana gitu :DD Oke lanjut ke cerita.

  

Di season ini, Cas sempet ngilang dan Zachariah bilang kalo Cas sudah tewas. Zach ngasih tau Dean jika ternyata bukan hanya SAM yang menjadi true vesselnya archangel, tapi Dean juga menjadi true vessel untuk Michael, another archangel, yang kayaknya lebih kuat dari Lucifer, karena dia satu-satunya yang bisa ngalahin Lucifer. he said No, Of course. lalu lagi-lagi castiel's first appearance in the fifth season is soooo dramatic. menyelamatkan Dean and Sam dari Zachariah yang ngasih kanker perut stadium 4 ke Dean.

Cas killing an Angel

Di season ini Bobby tidak bisa jalan, karena dia dirasukin dan menusuk dirinya sendiri sayangnya Cas yang diharapkan bisa menyembuhkan Bobby kehilangan sebagian kekuatannya saat kembali kebumi setelah di exorcist termasuk kekuatan healing-nya dia. jadi Bobby membuat perjanjian dengan Crossroads demon baru yaitu Crowley. Lucifer yang baru aja turun ke bumi dan ingin mengambil alih tubuh Sam sebagai Vessel membuat sebagian Angel ketar-ketir dan berniat untuk membunuh Sam termasuk Anna (angel yang di tangkap Cas di Season 4).
disini Cas kan harusnya sudah tewaskan yah? jadi dia berusaha mencari tahu siapa yang menhidupkan dia lagi dan sebagai Angel tentu dia percaya jiak Father nya dialah yang ngidupin dia, jadi dia memutuskan untuk mencari Father atau God nya itu, disini ada yang lucu waktu dia ngasih tau tentang ide nyari God ini ke Dean, Dean sebagai orang yang mungkin tidak lagi percaya dengan keberadaan God langsung bilang "Try New Mexico, I hear he's on a tortilla." dan si Cas nanggepin aja gitu "No, he's not on any flatbread.". disini juga Cas sedikit dikejutkan dengan Godnya dia yang sudah pergi dan membuat dia sempat putus asa. di beberapa episode akhir dia kehilangan kekuatannya dan membuat dia sepenuhnya menjadi manusia. dan pada akhirnya adik mereka muncul, adik tiri, anak dari John Winchester (yang juga sempat muncul dan mati pada season 4 yang ternyata adalah ghoul) karena dia memiliki darah seorang Winchester maka diapun juga bisa dijadikan vessel walaupun true vessel Michael dan Lucifer adalah Dean dan Sam. di episode terakhir season ini Sam Mati dan bunuh diri dengan terjun ke dalam lubang bersama Lucifer dan membawa beserta si Michael.

Cas to Michael : HEY! ASS-BUTT!
tapi di detik-detik akhir season ini, terlihat penampakan Sam yang sedang mengawasi Dean dari luar rumahnya Lisa, nah itu berarti Sam hidup lagi nih di season berikutnya.

SPN Season 6

ini di Cover CD ada ular di tangan kanannya Sam, nggak ngerti apa maksudnya, harusnya ular itu ditaro di tubuhnya Cas, karena yang jadi "anak nakal" diseason ini ya si Cas
Dean sama sekali tidak mengetahui jika ternyata sang adik masih hidup, Dean hidup dengan keluarga kecilnya; Lisa and Ben. sampai suatu hari Sam menyelamatkan Dean dari demon. Dean cukup marah karena Sam tidak langsung menemui Dean saat dia kembali dan ternyata selama ini Sam berburu dengan Kakeknya *who died years ago* dan keluarga Campbell yang lain, parahnya saat Sam kembali kebumi Soul nya Sam ketinggalan di neraka sama si Lucifer and Michael, yang membuat Sam sangat tidak berperikemanusiaan. sebenernya di season ini banyak hal tidak terduganya ya, Cas bilang dia tidak tahu menahu siapa yang membawa Sam beserta Kakeknya kembali, tapi ternyata yang membawa membawa mereka kembali adalah Cas. Cas menyimpan rahasia di season ini, bekerja sama dengan Crowley mencari Purgatory *no idea about purgatory*, dengan sengaja membangkitkan Mother Of All "Eve", pura-pura membunuh Crowley dan lain lain.

tapi Cas selalu punya alasan *ngebela ceritanya, hahaha*, pada episode 06.20 The Man Who Would Be King Cas membeberkan semuanya, inti Episode ini emang tentang Cas. gue cukup terharu sama episode ini, nggak tau kenapa. ngedengerin suaranya si Misha Collins yang sexy itu cerita gue jadi ikut terhanyut. apalagi saat dia menceritakan betapa tersiksanya dia melihat Dean yang galau gara-gara doi "And the worst part was Dean, trying so hard to be loyal, with every instinct telling him otherwise" gitu katanya. pada akhir episode Cas berhasil membuka purgatory dan mengaku sebagai God part deux kalo kata Bobby

The Man Who Would King

di season ini si Cas udah sedikit mengalami kemajuan untuk beradaptasi dengan Dean and Sam. ada satu scene yang kocak abis. dimana Cas noton film porno.
SPN Season 6 Episode 10 (Cas Watches Porn)

i love Cas's expression when he's watching porn. lol!
Castiel : It’s very complex. If the pizza man truly loves this babysitter, why does he keep slapping her rear? Perhaps she’s done something wrong. 


SPN Season 7 Episode 1

Casthian (Castiel merged with Leviathan)
gue baru ngeliat episode 1 doang itupun di youtube yang cuman sepotong-sepotong, dan masih meneruskan cerita Cas yang di season 6. diakhir season 6 Cas berhasil membuka Purgatory dan menyerap seluruh kekuatan yang ada disana, Cas yang mengaku sebagai Tuhan, melanglang buana kemana-mana menggunakan atribut ketuhanannya membuat heboh. Dean yang sudah hopeless tentang "God Cas" ini tidak peduli lagi dengan segalanya kecuali Sam tentunya yang selalu melihat Lucifer dalam pikirannya. Cas akhirnya meminta Dean untuk mengembalikan kekuatannya ke purgatory tapi sayangnya Leviathans berhasil mengambil alih tubuhnya. bagaimana cerita selanjutnya? saya juga tidak tahu. hhahaha.

tapi mau jujur di Supernatural ini ada beberapa hal yang gue tidak begitu mengerti. seperti hubungan antara Lucifer, Michael, Castiel dan Angel yang lain. terus demon. ya tapi seenggaknya gue menikmati lah film ini.

DILARANG MEROKOK!!!

"DILARANG NGEROKOK" Gue bingung orang indonesia *don't get me wrong, I am Indonesian* itu ngerti nggak sih sama kata-kata itu? ditempat umum udah kepajang poster gede bener masih aja banyak yang ngerokok. kadang masih mending ada yang meminta maaf, tapi gue benci banget sama orang yang udah ditegor malah marah-marah, marah-marah masih mending deh dia marah bisa kita marahin balik tanpa meninggalkan kesan yang jelek dikitanya, keselnya mah yang ditegor cuman bilang iya tapi masih di isep aja tu rokok, mau negor lagi ntar di bilang bawel mau marah ntar di bilang pemarah, kalo ini mah bisanya mas-mas KAMPUNGAN.

gue pada dasarnya apa ya, dibilang keganggu sama Asep rokok iya tapi kadang klo untuk ngumpul sama temen-temen gue karena yang merokok itu mayoritas jadi kadang gue coba untuk menyesuaikan, tapi terkadang gue memilih untuk duduk agak menjauh dari mereka, namun jika ditempat umum (halte atau kendaraan umum) gue terkadang suka negur dan minta untuk mematikan rokoknya, khususnya yang diangkot ya udah pengep malah ngerokok seenaknya. syukur-syukur belom pernah ada orang yang marah sama gue klo gue tegor tapi klo yang cuman bilang iya banyak. nah itu yang gue bilang ngeselin.

sering tuh di busway halte busway mas-mas kampung yang ngerokok, klo dibilangin sekali aja jangan ngerokok nggak bisa, mesti dibilangin dua kali plus harus ditunjukin posternya baru dah dimatiin tu rokok. susah ye ngasih tau orang indonesia. ckckck. kaya si Castiel di Supernatural "Explaining freedom to angels is a bit like teaching poetry to fish." CAPEK DAN SUSAAH!!

jadi buat orang indonesia yang ngerokok dan pengetahuannya kurang tolong ya ngerokok pada tempatnya. asep rokok yang anda hasilkan itu dapat menyebabkan penyakit buat kita-kita yang menghirup, jangan ngerokok ditempat umum angkot, halte, terminal. mungkin dirumah Anda tidak ada larangan merokok toh klo anak atau istri atau ibu atau ayah anda yang kena penyakit anda yang biayain perawatannya.

#efek seangkot sama segerombolan mas-mas kampung yang nggak tau diri.