Thursday 11 August 2011

bukan hari paling aneh hanya sedikit luar bisa mengejutkan, luar biasa memalukan, luar biasa menyenangkan

sumpeeeeeeh, kemarin tuh gue bangun telat, gue bangun jam 5 padahal gue harus sampai di UNJ jam 8 pagi. semuanya berjalan lancar sampai saat gue naek BusWay. sampai pukul 06.40 dishelter, nunggu setengah jam di shelter baru dapet TraJa itupun gue terpaksa ikut yang ekspress monas karena gue sudah berada diantrian paling depan *nggak ngerti gue kenapa setiap gue ada dibarisan belakang yang lewat selalu TraJa Dukuh Atas sedangkan saat gue ada di antrian paling depan selalu TraJa yang eksprees*, dan apakah ada yang bisa menebak seberapa panjang antrian di SMK 57? sampe jembatan booo. sudah sangat sempit itu di bus tapi gue tetap memaksa masuk. masih ada tempat sih di dalam untuk satu atau dua orang tapi OnBoardnya minta tolong ke gue dan mba-mba di sebelah gue untuk berdiri mepet ke pintu dan tidak bergeser lagi. di Mampang gue melihat Ikkie, dia juga sedang menanti TraJa *sepertinya hari itu dia masuk siang*. agak sedih gue karena yang gue tau dia selalu turun di Kuningan Timur.

untung feeling gue bagus, gue turun di GOR Soemantri dan nunggu TraJa yang ke DuTas. ternyata di dalam
bus ada Ikkie. huuuaaaaaaah, seneng nggak yaa satu bus sama Ikkie? ;)) waktu gue naik, gue kan naik dibelakang dan emang penuh dan sama sekali nggak ada pegangan di dalam bus. gue bingung mau pegangan dimana *seperti biasa gue selalu bisa bersikap lebai dan membuat keadaan disekeliling gue menjadi heboh*, Ikkie sempet megangin tangan gue, tapi gue langsung pegangan ibu-ibu didekat gue dan ibu-ibunya juga bilang "nggak apa-apa dek, pegangan aja", Ikkie jutek banget ngeliat gue, sereeeeeem bener dah doi. akhirnya ibu-ibu duduk dan gue bener-bener nggak ada pegangan, akhirnya gue berbagi pegangan sama dia, dia ngasih gue tempat duduk sih. gue turun di dukuh atas *bukan karena Ikkie ya, tapi karena emang gue sekarang selalu ke DuTas". engingeng, tebak siapa yang jadi OnBoard di TraJa Kor4 pertama yang lewat? Arie Dwi Saputra. sumpaaaaaah itu gue bener-bener males ketemu sama dia, dia tidak seperti Slamet gue :'(

keManggarai dulu pulangnya, asiiik naik BusWay dari Halimun, nanya sama Irwan klo seandainya gue naik dari halimun mau keragunan apa boleh gue langsung naik kor 6 tanpa harus ke DuTas, tapi dia bilang nggak boleh, yasudah, nunggu kor4 lamanyooo banget-banget dan penuh. gue mencoba untuk bertanya kepada OnBoard kor 6 yang lewat untuk mengijinkan gue naik dan berjanji akan turun didukuh atas, tapi tetap tidak diizinkan. hopeless nunggu kor4 akhirnya gue duduk aja gitu sambil baca novel, sesekali memperhatikan jalur kor4 yang tak kunjung datang busnya. saat gue ngeliat kor6 ada banyak bus berjejer, tapi gue sudah tidak ingin mencoba lagi mengemis untuk dinaikan #emosi tingkat tinggi. ternyata Irwan adalah OnBoard disalah satu TraJa itu, saat semua orang memaksa naik dan tetap tidak diizinkan gue pikir Irwan juga tidak akan mengizinkan gue naik, tapi saat semua orang menjauh dia mengedipkan matanya *dia selalu mengedipkan matanya saat memberi isyarat ke gue, tau peppy the explorer, kedipannya dia kaya si Peppy, agak lebai, tapi jujur gue sama sekali tidak mengerti jika dia menggunakan kedipan mata ataupun gerakan bibir, #efek otak gue yang lemot* untungnya dia langsung ngangkat tangan dan gue langsung masuk kedalam bus. sepanjang jalan kita membicarakan hal-hal yang tidak begitu penting *seperti biasa*, kita juga membicarakan TraJa yang udah bapuk.

hari baru dan gue tetap terlambat, beturut-turut gue terlambat. semalam gue lupa menyalahkan alarm, alhasil gue telat lagi, busway lebih baik daripada kemarin karena gue hanya menunggu 10 menit untuk bisa naik. dan bagian paling menyenangkan hari ini adalah TraJa yang gue naikin adalah TraJa tembakan, gue dapet tempat duduk dibawah AC pula. sampai di jatipadang TraJanya berhenti, menunjukan tanda-tanda dia akan ngadat, di TL pejaten pramudi benar-benar meyakini jika busnya itu akan mati total, dia menurunkan sebagian penumpang, karena jika menurunkan semua penumpang shelter tidak cukup menampung. sisanya akan diturunkan di shelter berikutnya *including me*, ternyata di buncit bus sama sekali nggak mau jalan, dalam hati berpikir apakah TraJanya mogok karena kemarin gue ngata-ngatain dia ya. Haha. Dan memang benar itu mati total, OMG! It's not good, gawat, setiap bus yang lewatpun tidak bisa bawa penumpang karena jarak bus satu ke bus lain itu sungguh luar biasa jauh. balik ke pejaten akhirnya, tapi tidak membantu sama sekali, nunggu bus 1 jam baru bisa keangkut.

0 comments:

Post a Comment